- Apa yang Anda perlu tahu mengenai minum alkohol dan mengemudi
- Bagaimana minum alkohol memengaruhi reaksi dan pengambilan keputusan kita
- Batas kelayakan minum alkohol yang berbeda
- Konsekuensi bila melebihi batas kelayakan minum alkohol
- Uji pengetahuan Anda
- Pertanyaan Umum
- Selanjutnya: pedoman dan sumber daya
- Poin penting
Kandungan alkohol sekecil apa pun dapat memengaruhi pengambilan keputusan dan kemampuan Anda untuk bereaksi dengan cepat. Mengemudi setelah minum alkohol tidak hanya membahayakan nyawa Anda sendiri, tetapi juga keselamatan penumpang, pengemudi, pengguna jalan, dan pejalan kaki lain. Batas kelayakan untuk mengemudi setelah minum alkohol diatur di banyak negara, tetapi kenyataannya, alkohol dapat mulai memengaruhi perilaku Anda jauh sebelum batas kelayakan tersebut tercapai. Terlepas dari apa yang diatur undang-undang, pilihan paling aman selalu sama: jika Anda minum alkohol, jangan mengemudi.
Penulis
Dru Jaeger adalah salah satu pendiri Club Soda, gerakan minum alkohol penuh kesadaran (mindful drinking) yang mengedukasi masyarakat untuk membuat pilihan lebih sehat seputar alkohol. Melalui berbagai program yang dia rancang dan pimpin, Dru membantu para individu membangun kepercayaan diri baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Beliau juga penulis buku How to Be a Mindful Drinker.
Untuk menjaga keselamatan semua pengguna jalan, banyak negara menetapkan batas kelayakan jumlah alkohol dalam tubuh saat mengemudi(1), namun ingat, ini hanya pedoman, bukan jaminan. Bahkan saat kandungan alkohol Anda di bawah batas, koordinasi dan waktu reaksi Anda tetap terganggu. Jika melebihi batas, Anda dapat dikenai denda besar, pencabutan SIM, atau bahkan dipenjara. Cara terbaik mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan membahayakan diri Anda sendiri atau orang lain adalah dengan tidak minum alkohol saat mengemudi. Jika Anda minum alkohol, selalu pilih cara yang lebih aman untuk pulang, seperti naik kendaraan umum atau memesan taksi.
Saat alkohol diserap oleh tubuh, sebagian akan mencapai otak dan langsung memengaruhi cara kita memproses informasi dan merespons apa yang terjadi di sekitar kita. (2) Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin tinggi kandungan alkohol dalam darah (BAC), dan semakin besar pula dampaknya terhadap otak kita. (3) Akibatnya waktu reaksi lebih lambat, koordinasi menurun, dan penilaian lebih buruk.
BAC, diukur dalam miligram alkohol per liter darah, adalah ukuran umum jumlah alkohol yang diminum dan sejauh mana kemampuan fisik dan mental Anda terganggu setelah minum alkohol. Inilah standar yang digunakan pihak berwenang untuk menentukan kelayakan mengemudi seseorang. Namun kenyataannya, alkohol dapat memengaruhi perilaku sebelum Anda mencapai batas kelayakan.
Lihat bagaimana alkohol benar-benar memengaruhi kemampuan mengemudi Anda.
Coba permainan cepat di bawah ini dan tandingi diri Anda sendiri – setelah Anda minum beberapa gelas.
Waktu bermain: 2 menit
Pahami bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk, dan rasakan dampaknya melalui kisah nyata orang-orang yang terluka, berduka, atau terdampak dengan cara lain oleh kecelakaan akibat mabuk saat mengemudi; tonton di bawah ini.
Waktu menonton: 10 menit
Tahukah Anda?
Tahukah Anda bahwa secara global, 35% kematian di jalan raya terkait alkohol? (4)
Mayoritas negara di dunia telah menetapkan ambang batas layak kandungan alkohol dalam darah (BAC) saat mengemudi, yang bervariasi tergantung lokasi. Di beberapa tempat, berapa pun jumlah alkohol dalam tubuh dianggap berlebihan, terutama bagi pengemudi pemula atau belum berpengalaman. Di tempat lain, ambang batas layak kandungan alkohol dalam darah bisa mencapai 0,08%. Kebijakan tanpa toleransi sering diterapkan bagi pengemudi pemula untuk memastikan mereka mengemudi seaman mungkin.
Satu-satunya cara akurat mengetahui kandungan BAC Anda adalah lewat pengujian. Penegak hukum biasanya memeriksa kandungan BAC lewat uji hirup napas atau sampel darah. Sederhananya: jika kedapatan melebihi batas, berarti Anda melanggar hukum. Dan akan ada konsekuensi serius. Di beberapa wilayah, pelanggar yang kembali mengemudi dapat diharuskan memasang perangkat interlock alkohol di kendaraan, untuk mencegah mesin menyala jika mendeteksi alkohol pada napas pengemudi.
Meskipun ada hubungan yang jelas antara jumlah alkohol yang diminum dan BAC Anda, kadar aktualnya tergantung beragam faktor pribadi, seperti ukuran tubuh, usia, jenis kelamin, dan metabolisme. Seberapa cepat Anda minum juga dapat memengaruhi kadar alkohol.
Uji pengetahuan Anda dengan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini; klik untuk menampilkan jawabannya dan lihat apakah Anda benar.
T: Benar atau Salah: Selama ambang batas BAC saya di bawah persyaratan, kemampuan mengemudi tidak akan terganggu meskipun saya minum alkohol.
Jawaban: SALAH
Minum alkohol dapat memengaruhi kemampuan mengemudi sebelum Anda mencapai ambang batas BAC. Meskipun tingkat gangguan bergantung jumlah alkohol yang Anda minum, opsi paling aman adalah tidak mengemudi setelah minum alkohol.
T: Manakah dari berikut ini yang benar?
Ambang batas BAC untuk mengemudi adalah
A: 0,02mg/dL
B: 0,05mg/dL
C: Bervariasi menurut negara
Jawaban: C: Bervariasi menurut negara
Setiap negara menetapkan ambang batas BAC berbeda bagi pengemudi setelah minum alkohol. Untuk mengetahui ambang batas BAC di negara Anda, lihat:
https://iard.org/science-resources/detail/Blood-Alcohol-Concentration-(BAC)-Limits
Jawaban: BENAR
Beberapa negara menetapkan ambang batas BAC untuk pengemudi pemula, pengemudi muda, dan yang sedang belajar mengemudi. Pada beberapa kasus, tidak ada toleransi terhadap konsumsi alkohol bagi para pengemudi tersebut.
T: Pernyataan mana yang benar: Perangkat interlock bertujuan untuk:
1. Membantu Anda menyalakan mobil secara otomatis
2. Mencegah Anda mengemudi jika sebelumnya Anda minum alkohol
3. Membuat mobil Anda sulit untuk dicuri
Jawaban: 2. Mencegah Anda mengemudi jika sebelumnya Anda minum alkohol
Perangkat interlock mengharuskan uji breathalyzer untuk menyalakan mobil dan digunakan untuk mencegah pelanggar yang kembali mengemudi setelah minum alkohol.
T. Pernyataan mana yang benar: Tingkat kenaikan kadar BAC berbeda untuk setiap orang dan bergantung pada:
a. Jumlah alkohol yang diminum
b. Jenis kelamin
c. Apakah sudah makan atau belum
d. Tinggi dan berat badan
e. Semuanya
Jawaban: E. Semuanya
Seberapa cepat BAC meningkat bergantung banyak faktor dan masing-masing orang berbeda.
Ya. Minuman non-alkohol (misalnya, bir tanpa alkohol) bisa mengandung kadar alkohol yang sangat sedikit, yang, pada dasarnya, tidak akan memengaruhi kemampuan mengemudi Anda. Minuman non-alkohol sebagai pengganti minuman beralkohol adalah pilihan yang baik jika Anda berencana mengemudi.
Sebaiknya hindari mengemudi setelah minum alkohol. Namun, jika harus mengemudi, sebaiknya Anda menunggu setidaknya satu jam sebelumnya. Minum air putih dan minuman non-alkohol akan membantu Anda mengembalikan cairan tubuh. Namun, jika Anda mengonsumsi banyak alkohol dalam waktu singkat, pilihan paling aman adalah naik transportasi alternatif karena risiko kecelakaan lalu lintas masih tinggi selama beberapa jam setelahnya.
Minum alkohol memperlambat waktu reaksi, memengaruhi persepsi lingkungan sekitar, dan mengurangi kemampuan Anda membuat keputusan dan melakukannya dengan cepat. Kemampuan mengemudi menurun seiring naiknya kadar alkohol dalam darah, tetapi satu gelas minuman beralkohol pun dapat mengganggu kemampuan normal Anda dalam mengemudi dan merespons lingkungan sekitar.
Berapa pun jumlah alkohol yang diminum dapat mengganggu kemampuan mengemudi Anda. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar gangguannya. Pengaruh satu gelas atau kurang bergantung pada diri Anda -- usia dan berat badan, apakah sudah makan atau belum, dan apakah mengonsumsi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan alkohol. Pendekatan paling aman setelah minum alkohol adalah tidak mengemudi, dan tidak minum alkohol ketika mengemudi.
Selanjutnya
Jika khawatir tentang kebiasaan minum alkohol, sampaikan kepada tenaga kesehatan untuk membahas riwayat kesehatan Anda, dan dapatkan bantuan dalam memahami risiko yang dihadapi.
Poin penting
- Kandungan alkohol sekecil apa pun dapat memengaruhi pengambilan keputusan dan reaksi Anda.
- Ambang batas kelayakan minum alkohol bervariasi, namun harus selalu memprioritaskan keselamatan.
- Mengemudi di bawah pengaruh alkohol memiliki konsekuensi serius dan dapat dikenai sanksi hukum.
(1) International Alliance for Responsible Drinking (IARD), Blood Alcohol Concentration (BAC) Limits. 2020, IARD: Washington, DC.
(2) Abrahao, K.P., A.G. Salinas, dan D.M. Lovinger, Alcohol and the Brain: Neuronal Molecular Targets, Synapses, and Circuits. Neuron, 2017. 96(6): hlm. 1223-1238.
(3) Alcohol.org.nz. Blood alcohol content. 2020; Tersedia di:
(4) Global status report on road safety 2018. Geneva: World Health Organization; 2018. Lisensi: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.